Diberdayakan oleh Blogger.

Daftar Posting

Labels

Iklan

Minggu, 14 April 2013

Makan Singkong ( ketela pohon ) Lebih Baik

Di satu sisi, naiknya harga beras sebagai bad news bagi sebgaian warga masyarakat khusus nya bagi masyarakat perkotaan. Tetapi merupakan GOOD NEWS bagi sebagian masyarakat lainya khususnya bagi para petani di pedesaan. Disisi lain hal tersebut menjadi kerisauan bagi berbagai pihak terkait, karena seolah - olah menjadi buruk bila tidak makan beras citranya kurang baik bila beralih dari biasanya makan lalu makan singkong.

Apa salahnya kalau semula makan nasi ( beras ) beralih kesingkong ? Bukankah makan singkong dan umbi - umbian lainya itu lebih baik

MAKAN SINGKONG ( dan umbi - umbian lainya) LEBIH BAIK.
Dalam soal makan, yang wajib pertama adalah tercukupinya zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam takaran yang memadai. Selain itu makanan yang dimakan tentunya haruslah aman untuk dikonsumsi dalam arti tidak membahayakan kesehatan. Beras, gandung ( terigu ), jagung, singkong dan umbi - umbi lainya konsumsi manusia ( dan juga hewan ) terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan akan karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup. Sebagai sumber karbohidrat bahan - bahan pangan tersebut tentu dapat dipertukarkan sesuai nilai gizi atau kalori yang terkandung pada masing - masing bahan Pria dewasa yang bekerja ringan membutuhkan kalori sebanyak 2800 kal/hari, sedangkan pekerja berat membutuhkan 3600 kal/hari. Beras mengandung 363 kal/100gr, Ubi kayu ( singkong ) mengandung 154 kal/100gr, ubi jalar mengandung 139 kal/100gr. Kebutuhan kalori perhari cukup 50% saja yang bersumber dari karbohidrat, sebagai contoh untuk seorang pekerja berat membutuh kan 1800 kal dari karbohidrat per hari, selebihnya diperoleh dari protein dan lemak yang dimakan. Dengan demikian bagi seorang pria dewasa yang sehari - harinya bekerja berat secara fisik akan membutuhkan sebanyak 496gr beras atau 1169gr singkong, atau 1295gr ubi jalar. Lantas, kenapa singkong lebih baik? dari segi ekonomi, bila harga singkong Rp. 2000/kg ( Rp. 2 /gr ) sedangkan harga beras Rp. 7000/kg ( Rp. 7/gr ) maka untuk memperoleh nilai gizi yang sama yaitu 1800kal/hari dibutuhkan biaya Rp. 3472 bila mengkonsumsi beras, sedangkan bila mengkonsumsi singkong maka hanya diperlukan biaya Rp. 2338 jadi jelas makan singkong lebih EKONOMIS.

KEUTAMAAN SINGKONG ( dan umbi lainnya ) BAGI KESEHATAN


Singkong ( dan umbi lainnya ) ternyata memiliki kelebihan lainya yang tidak dimiliki oleh padi maupun gandum ( terigu ) yaitu adanya kandungan zat Antosianin yang dapat mengurangi sifat Hyperaktif pada anak autis. Disamping itu kandungan serat pada umbi - umbian rata - rata 10 kali  lebih tinggi dari pada beras. Dari berbagai penelitian mutakhir telah diketahui berbagai pengaruh Fisiologis dari serat pangan yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. beberapa pengaruh fisiologis tersebut antara lain :
  1. Mengurangi waktu transit makanan didalam usus
  2. Meningkatkan kepuasan makan / mempercepat rasa kenyang
  3. Memperlambat kosongnya lambung
  4. Mengurangi peningkatan kadar gula darah setelah makan
  5. Meningkatkan Sekresi Pangkreas 
  6. Memperbesar ukuran, memperlunak dan meningkatkan berat feses
  7. Menguntungkan pertumbuhan mikroflora usus
  8. Meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek
  9. Menurunkan serum lipid dan meningkatkan cairan empedu
Efek menyehatkan dari serat pangan tidak terlepas dari peranannya secara fisiologis seperti disebutkan diatas. Berdasarkan berbagai penelitian, beberapa penyakit penting secara signifikan dapat dicegah dengan mengkonsumsi serat pangan, seperti Kanker Usus Besar, penyakit divertikular ( benjolan / luka pada usus ), penyakit kardiovaskular, dan obesitas.

Jadiiiii..... mari makan Singkong, dan jangan lupa makan buah, sayuran dan protein yang cukup yaaaaaaaa......




0 komentar

Posting Komentar